SINGKAWANG. Penyuluh
Agama Islam (PAI) sebagai ujung tombak Kementerian Agama sebagai corong
Pemerintah dalam menyampaikan berbagai informasi, hukum, pengetahuan, trending
topik dan berbagai issue yang sedang berkembang di masyarakat. Oleh sebab itu,
diharapkan penyuluh agama harus terus belajar dan mengasah kemampuan pada
berbagai bidang demikian pesan Kepala Kementerian Agama Kota Singkawang Drs. H.
Nahruji, M.Si, dalam sambutannya pada acara pembukaan pemilihan penyuluh agama
Islam teladan PNS dan Non PNS di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota
Singkawang pada tanggal 26 Maret 2019 di Aula Kankemenag. Lebih lanjut Drs. H.
Nahruji, M.Si menambahkan bahwa penyuluh agama Islam memiliki tiga fungsi dalam
melaksanakan bimbingan pada masyarakat yaitu 1) Informatif dan Edukatif; 2)
Konsultasi; dan 3) Advokatif. Kegiatan ini merupakan kegiatan strategis dalam
rangka meningkatkan kinerja penyuluh agama Islam, dan saat ini negara masih
dalam keadaan multi krisis seperti tingkat kriminalitas yang tinggi dan angka
kemiskinan yang sangat memprihatinkan. Semakin maju suatu negara maka akan semakin
kompleks permasalahan yang akan timbul dari dampak era modernisasi nan milenal.
Oleh sebab itu Penyuluh Agama Islam tugasnya menjadi semakin global. Jamaludin
terus memotivasi supaya para penyuluh agama baik PNS dan yang Non PNS tetap
menjaga kualitas penyuluhannya tetap tekun dalam pengabdian.
Sementara Kepala Seksi Bimas
Islam, Drs. H. Muhlis, M.Pd, dalam sambutannya memaparkan kegiatan yang diselenggarakan
ini menjadi even yang sangat penting bagi seluruh peserta, selain sebagai ajang
unjuk kemampuan juga menjadi momen silahturahmi bagi mereka yang selama ini
sibuk dalam tugas-tugas masing-masing. Peserta berjumlah 8 orang yang terdiri
dari 3 orang penyuluh PNS dan 5 orang penyuluh Non PNS. Adapun yang bertindak
sebagai dewan juri yaitu H. Abdul Halim Abdl Majid, Lc dan Miftahul Khoir,
S.Psi.I. Adapun Pemenang akan diumumkan kemudian hari dikarenakan begitu banyak
aspek penilian yang meliputi aspek berkas, aspek kegiatan bimbingan dan
penyuluhan, aspek penulisan makalah dan terakhir aspek presentasi.
"Menjadi Tugas yang sangat berat bagi dewan juri disebabkan berkas dan
unjuk presentasi sangat berbobot dari semua peserta. Kita tunggu saja hasilnya,
semoga yang menjadi juara atau terbaik adalah penyuluh agama Islam teladan yang
menjadi kebanggaan kita bersama, amin" tutup H. Muhlis.(DH/hms)
0 comments:
Posting Komentar