Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang

Jl. Alianyang No.05 Kelurahan Pasiran Kecamatan Singkawang Barat Kota Singkawang 79123 Telp: (0562) 631010
VISI : Terwujudnya Masyarakat Kota Singkawang yang Taat Beragama, Rukun, Cerdas, Sejahtera Lahir dan Batin dalam rangka Mewujudkan Kota Singkawang yang Harmonis, Mandiri dan Berkepribadian
 

Kamis, 12 September 2019

Pengarahan Penyuluh Agama Islam PNS Kantor Kemenag Kota Singkawang

0 comments

SINGKAWANG. Secara umum tugas penyuluh adalah melaksanakan dan mengembangkan kegiatan bimbingan/penyuluhan agama dan mensukseskan program-program pembangunan melalui pintu dan bahasa agama. Penyuluh agama mempunyai peranan sebagai pembimbing masyarakat, sebagai panutan dan sebagai penyambung tugas pemerintah. Mengingat urgennya fungsi penyuluh di masyarakat, maka Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Kemenag Kota Singkawang memberikan pengarahan kepada Penyuluh Agama Islam PNS di ruang Kasubbag. TU Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang pada Rabu (11/09).
Kasi Bimas Islam Drs. H. Muhlis, M.Pd menyampaikan bahwa tantangan para penyuluh agama Islam tidaklah ringan. Tentunya akan melalui proses yang diawali dengan pembinaan diri pribadi dan keluarga. Setelah itu baru meningkat pada pembinaan masyarakat. Oleh karena itu, penyuluh agama Islam harus bisa menjadi suri teladan yang baik di masyarakat. Selanjutnya Muhlis juga mengingatkan kepada para penyuluh disamping memberikan kajian-kajian ilmu dan pemahaman agama, untuk selalu memberikan pembinaan terhadap pelaksanaan ibadah yang sifatnya praktis dan fleksibel seperti melaksanakan ibadah sholat jamak dan qasar ketika sedang melakukan perjalanan dan kegiatan Magrib mengaji.
Dalam kesempatan yang sama, Muhlis juga menyampaikan agar selalu waspada terhadap berita dan informasi bohong (berita hoax) yang sering tersebar malalui media sosial. Berita hoax bisa merusak nama baik orang lain, menimbulkan perselisihan, pertengkaran bahkan bisa menimbulkan perpecahan dikalangan ummat. “Dalam menyikapi berita hoax, hendaknya kita berhati-hati dan bijak untuk menyikapinya. Kita harus tabayyun dengan mengecek terlebih dahulu kebenarannya.” terang Muhlis. Dengan demikian, ia mengharapkan para penyuluh agama Islam agar lebih intensif berkomunikasi dengan stakeholder untuk meningkatkan kualitas penyuluhan sebagai upaya mengatasi permasalahan yang dialami oleh ummat.(DH/skw)

0 comments:

Posting Komentar

Popular Posts