Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang

Jl. Alianyang No.05 Kelurahan Pasiran Kecamatan Singkawang Barat Kota Singkawang 79123 Telp: (0562) 631010
VISI : Terwujudnya Masyarakat Kota Singkawang yang Taat Beragama, Rukun, Cerdas, Sejahtera Lahir dan Batin dalam rangka Mewujudkan Kota Singkawang yang Harmonis, Mandiri dan Berkepribadian
 

Selasa, 22 Oktober 2019

Peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2019 di Kota Singkawang

0 comments


SINGKAWANG. Upacara Peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2019 dilaksanakan di halaman Kantor Walikota Singkawang pada Selasa (22/10) berjalan dengan lancar dan khidmat dengan didukung oleh cuaca yang cerah. Bertindak sebagai pembina upacara yaitu Wakil Walikota Singkawang Drs. H. Irwan, M.Si. Tanggal 22 Oktober diperingati sebagai hari santri sejak penetapan pemerintah melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015.
Dalam sambutan Menteri Agama Republik Indonesia yang dibacakan Wakil Walikota Singkawang mengingatkan kembali resolusi Jihad yang dikumandangkan oleh kaum Santri yang menolak dan melawan penjajahan di Indonesia. “Berkaca pada sejarah, Hari Santri merujuk pada keluarnya Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945 yang memantik terjadinya peristiwa heroik 10 November 1945 di Surabaya yang kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan. Resolusi Jihad adalah seruan ulama-santri yang mewajibkan setiap muslim Indonesia untuk membela kedaulatan Tanah Air dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.” ujarnya.
Menurutnya, Resolusi Jihad itu telah melebur sekat-sekat antara kelompok agamis, nasionalis, sosialis dan seterusnya di kalangan bangsa Indonesia yang memiliki latar belakang yang sangat beragam. Resolusi Jihad telah menyeimbangkan spiritualitas individu yang bersifat vertikal (hablun minallah) dengan kepentingan bersama yang bersifat horizontal (hablun minannas) melalui fatwa ulama yang mendudukkan nasionalisme sebagai bagian dari sikap religius. Dengan demikian, Menag menegaskan bahwa peringatan Hari Santri harus dimaknai sebagai upaya memperkokoh segenap umat beragama agar saling berkontribusi mewujudkan masyarakat Indonesia yang bermartabat, berkemajuan, berkesejahteraan, berkemakmuran, dan berkeadilan.
Sejalan dengan tema yang diangkat pada peringatan tahun 2019 ini yaituSantri Indonesia untuk Perdamaian Dunia”, Menag menjelaskan bahwa tema perdamaian diangkat sebagai respon atas kondisi bangsa Indonesia yang saat ini sedang menghadapi berbagai persoalan, seperti maraknya hoaks, ujaran kebencian, polarisasi simpatisan politik, propaganda kekerasan, hingga terorisme. Oleh karena itu, Hari Santri tahun ini merupakan momentum untuk mempertegas peran santri sebagai ‘pionir perdamaian’ yang berorientasi pada spirit moderasi Islam di Indonesia. Dengan karakter kalangan pesantren yang moderat, toleran, dan komitmen cinta tanah air, diharapkan para santri semakin vokal untuk menyuarakan dan meneladankan hidup damai serta menekan lahirnya konflik di tengah-tengah keragaman masyarakat. “Marilah kita tebarkan kedamaian, kapanpun, dimanapun, dan kepada siapapun.” ajaknya. (DH/Skw)

0 comments:

Posting Komentar

Popular Posts