Nahruji dalam sambutannya, mengatakan bahwa tugas Penyuluh Agama Islam saat
ini dihadapkan pada suatu kondisi masyarakat yang berubah dengan cepat yang
mengarah pada masyarakat fungsional, masyarakat teknologi dan sumber informasi.
Dengan demikian setiap penyuluh Agama Islam hendaknya secara terus menerus
meningkatkan pengetahuan, wawasan dan pengembangan diri serta teknik dalam
penyampaian ke masyarakat sehingga ada korelasi faktual terhadap kondisi dan
kebutuhan masyarakat.
Sebelum menutup sambutannya Kakankemenag mengharapkan kepada
para penyuluh untuk melaksanakan tupoksinya. Selain itu Kakankemenag juga
menghimbau kepada seluruh ASN dan Penyuluh berhubung tahun ini
merupakan tahun politik dimana berhadapan dengan partai Demokrasi,
maka para ASN maupun Penyuluh tidak boleh memposting konten atau berita Hoax
yang bisa menyebabkan konfik di masyarakat, serta menshare berita – berita yang
tidak diketahui asal usulnya.
Sementara itu, Kasi Bimas Islam Drs. H. Muhlis M.Pd menyampaikan
bahwa tantangan para Penyuluh Agama Islam tidaklah ringan. Tentunya akan
melalui proses yang diawali dengan pembinaan diri pribadi dan keluarga. Setelah
itu baru meningkat pada pembinaan masyarakat. Oleh karena itu, Penyuluh Agama
Islam harus bisa menjadi suri tauladan yang baik di masyarakat. Muhlis
juga mengingatkan kepada para penyuluh disamping memberikan kajian-kajian ilmu
dan pemahaman agama, untuk selalu memberikan pembinaan ibadah yang sifatnya
praktis dan fleksibel seperti melaksanakan ibadah shalat, Jamak dan Qasar
ketika sedang melakukan perjalanan dan kegiatan Magrib Mengaji.
“Peranan ini sangat penting karena pembangunan di Indonesia tidak
semata-mata membangun manusia dari segi lahiriah atau jasmaniahnya saja,
melainkan membangun dari segi rohaniah, mental spiritualnya, karena keduanya
dibangun secara bersama-sama.” Ungkap Muhlis.(DH/skw)
0 comments:
Posting Komentar