Singkawang. Sudah menjadi
tugas pokok seorang penyuluh Agama Islam untuk melakukan bimbingan atau
penyuluhan dan pembangunan melalui bahasa agama. Tugas tersebut dijalankan melalui
4 fungsi, yaitu fungsi informatif, edukatif, konsultatif dan advokatif.
Berjarak
kurang lebih 35 Km dari pusat Kota Singkawang, daerah Seluang Kel. Mayasofa
Kec. Singkawang Timur merupakan daerah yang paling pinggir di Kota Singkawang.
Sejak Tahun 2008, Rabuansyah, S.HI, Penyuluh Agama
Islam Fungsional Singkawang Timur menjalani tugas sebagai seorang penyuluh
yang ditugaskan di daerah ini. Bak kata pepatah “Bagaikan Langit dan Bumi” jika dibanding dengan kawan-kawan
penyuluh yang bertugas di kota. Namun tugas ini tetap dijalani dengan ikhlas
agar bernilai sebagai ibadah disisi Allah SWT. Untuk menempuh lokasi,
diperlukan waktu kurang lebih 90 menit baru sampai ke daerah tujuan. Hal
tersebut disebabkan lokasi jalan yang luluh lantak karena sering dilewati oleh
truk-truk perusahaan yang membawa sawit dan minyak mentah. Seolah menjadi obat yang
bisa menghapus segala kelelahan, ketika jama’ah menyambut kedatangan penyuluh dengan
sangat antusias pada kegiatan pembinaan majelis ta’lim, Jum’at (24/7) di Majelis
Ta’lim An-Nur.
Menurut
Ketua Majelis Taklim An-Nur, Partini bahwa semenjak penyuluh rutin melakukan
kunjungan, anggota majelis taklim bertambah ramai. Dalam kunjungan ke Majelis
Taklim An-Nur, seperti biasa setelah jama’ah selesai tahlilan, Rabuansyah menyampaikan
tausiyah dan sekaligus memperkenalkan rekan sekerjanya, Hanisah. Dalam
tausiyahnya, Rabuanyah menyampaikan materi tentang Keutamaan 10 hari pertama di
Bulan Dzulhijjah, dilanjutkan dengan tanya jawab. Jama’ah sangat antusias
bertanya seputar masalah kurban dan lainnya. Setelah itu ditutup dengan
sholawatan dan foto bersama.(Hns/skw)
0 comments:
Posting Komentar